Tim U13 Prima Soccer School dalam ajang IJL 2021 (Sumber: IJL) IJL 2021 - Keringat anak-anak Prima Soccer School berbuah manis, karena akh...
IJL 2021 - Keringat anak-anak Prima Soccer School berbuah manis, karena akhirnya tim mereka berhasil meraih 1 tiket Fase Knock-Out 16 besar dalam laga Indonesia Junior League (IJL) U13 musim 2021.
Sekolah Sepak Bola (SSB) yang digagas pertama kali pada tanggal 5 Agustus 2018 di Jelupang, Serpong Utara, oleh Fankem Thomas ini menjadi salah satu tim yang cukup diperhitungkan oleh tim-tim lain di Group C, dalam gelaran kualifikasi IJL 2021 U13 kali ini. Bukan tanpa alasan, aksi apik anak-anak Prima Soccer School yang memiliki skill cukup merata ini, cukup membuat gentar para lawan tanding mereka pada fase kualifikasi, yang berakhir sebelum break Ramadhan 1442H.
Fankem Thomas sendiri merupakan ex-patriat asal Kamerun, yang pernah berpartisipasi dalam gelaran Jakarta International Football League (JIFL) sebagai Direktur tim untuk negara Kamerun pada tahun 2017 silam. JIFL sendiri merupakan sebuah Liga Sepak Bola yang kerap kali diikuti oleh komunitas-komunitas ex-patriat yang ada di Indonesia.
Fankem Thomas, Founder Prima Soccer School (Sumber: Prima Soccer School) |
Berbekal gelar juara dan dengan semangat serta masukan sesama rekannya di JIFL yang juga kebanyakan merupakan ex. Football Players Liga 1 Indonesia, Timnas beberapa negara di Afrika dan Coaches grassroots yang sudah berpengalaman, akhirnya Fankem Thomas ini tergerak untuk ikut mendorong pertumbuhan Sepak Bola pada level grassroots di Indonesia ini, dengan mendirikan Prima Soccer School.
Bersama dengan rekan-rekannya, Fankem Thomas mencoba menanamkan nilai-nilai Sepak Bola yang mungkin cukup unik, sekaligus menjadi jawaban atas ketangguhan anak-anak didik Prima Soccer School ini, selama berlaga dalam IJL musim 2021.
Prima Soccer School mengedepankan konsep Sepak Bola dengan 4 prioritas utama, diantaranya adalah (1) Teknik (Technique), dimana dengan meningkatnya minat Sepak Bola pada usia dini saat ini tidak dibarengi dengan penguasaan teknik-tehnik yang paling mendasar dari bermain Sepak Bola, seperti Passing, Dribbling, Shooting dan lainnya. Diluar itu semua, dan juga tidak kalah pentingnya, Prima Soccer School juga menerapkan disiplin tinggi bagi anak-anak didik mereka dalam melakukan gerakan-gerakan dasar tersebut.
Aksi individual pemain Prima Soccer School dalam laga IJL 2021 (Sumber: IJL) |
Prioritas ke-2 yang mereka terapkan dalam mendidik adalah soal Mental (Mindset). Usia grassroots merupakan usia untuk membentuk dasar serta saat yang tepat untuk menikmati esensi dari sebuah permainan Sepak Bola, jadi menang dalam sebuah pertandingan sebenarnya bukanlah sebagai tujuan utama, karena perkembangan anak-anak didik ini menjadi lebih penting dari sekedar kemenangan itu sendiri. Prima Soccer School menempatkan peran orang tua hanya sebagai support dibelakang layar, dan membiarkan anak-anak mereka untuk menyelesaikan sendiri masalahnya dilapangan, dalam rangka pembentukan mental.
Konsep ke-3 yang menjadi keunikan Prima Soccer School adalah soal Game Intelligence, yang sebenarnya sangat krusial dalam bermain Sepak Bola. Seorang pesepakbola profesional tidak hanya dituntut untuk berlari cepat dan akurat dalam menendang bola saja, lebih jauh dari itu mereka juga wajib mengetahui apa saja yang harus dilakukan saat tanpa bola. Game Intelligence ini biasanya menjadi Pekerjaan Rumah (PR) terbesar bagi para pelatih, karena pesepakbola harus bisa berpikir cepat sebelum bola benar-benar mendarat dikakinya. Itulah sebabnya, Prima Soccer School banyak sekali melakukan small side games dalam rangka melatih serta meningkatkan kecepatan para pemainnya dalam berpikir.
Konsep ke-4 atau terakhir yang juga menjadi prioritas para pelatih di Prima Soccer School adalah soal Physical Aspect. Membangun fisik yang baik harus berkorelasi positif dengan nutrisi yang baik pula, karenanya setiap small side games atau sparring, pihak manajemen selalu mendukung nutrisi anak-anak dengan susu dan makanan bernutrisi seimbang, bahkan secara berkala manajemen juga memberikan support susu dan keju bagi anak-anak didiknya.
|
Selain itu dengan mengacu regulasi Federation Internationale de Football Association (FIFA), bahwa anak-anak dibawah usia 13 tahun disarankan untuk berlatih dibawah 6 jam dalam seminggu, termasuk pertandingan, maka Prima Soccer School hanya melakukan latihan sebanyak 2 kali dalam seminggu (Rabu jam 16:00 WIB dan Sabtu jam 8:00 WIB). Latihan fisik anak-anak Prima Soccer School juga diukur, dihitung serta dikontrol langsung oleh Head Coach. Soal ukuran bola juga tidak boleh sembarangan, karena terlalu banyak shooting dengan ukuran bola yang tidak sesuai bisa berdampak fatal dikemudian hari, karenanya ada berbagai macam ukuran bola yang disediakan oleh Prima Soccer School selama berlangsungnya proses latihan mereka.
Pembina Prima Soccer School, Novita, mengungkapkan bahwa: "Saat ini Prima Soccer School telah memiliki member anak-anak didik dengan rentang usia mulai 6-18 tahun, dan pada tahun 2021 ini kami juga berencana akan membentuk tim Divisi-3".
"Tidak ada persyaratan khusus bagi mereka yang ingin bergabung bersama tim kami. Datang tepat waktu, siap secara fisik maupun mental, itu saja! Sementara itu, bagi orang tua, kami berharap bisa komit dengan aturan-aturan yang diterapkan oleh manajemen," ungkap Novita.
|
"Buat kalian yang memiliki skill, komit dan bisa mengikuti aturan Prima Soccer School, namun tidak memiliki kemampuan secara financial bisa tetap ikut berlatih kok! Bahkan hampir sekitar 30% dari anak-anak didik kami tidak dibebankan biaya latihan," tambah Novita, wanita yang bertanggung jawab penuh atas tim ini.
Prima Soccer School juga tidak hanya aktif mengikuti kompetisi di dalam negeri, seperti IJL, Liga Asosiasi Kota (Askot) Tangerang, dan berbagai kompetisi lokal lainnya. Mereka juga tercatat menjadi salah satu peserta tetap Kuala Lumpur Cup di Malaysia, bahkan beberapa negara Asia, Australia dan Eropa juga sempat meminta mereka untuk join dalam kompetisi-kompetisi bertaraf internasional. Segera setelah CoVID-19 mereda mereka memastikan untuk ikut berkompetisi kembali di salah satu negara tersebut.
"Kami cukup selektif untuk mengikuti sebuah kompetisi, karena kami lebih mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas. Untuk usia dibawah 13 tahun, standar maksimum pertandingan tidak boleh melebihi 35 jam per tahun, karenanya kompetisi IJL sangat sejalan dan memenuhi kriteria kami. Soal pemain, selama mereka bisa komit terhadap aturan internal kita, pasti memiliki peluang yang sama untuk bermain" sambung Novita.
Para pemain Prima Soccer School sedang melakukan training (Sumber: Prima Soccer School) |
Para pelatih Prima Soccer School juga bukan asal comot, mereka adalah para pelatih bersertifikasi resmi level Asian Football Confederation (AFC) atau AFC - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Sementara itu jajaran manajemen dan pembinanya juga tidak sembarangan, beberapa orang diantara mereka merupakan pelatih Timnas Singapore dan pelatih-pelatih yang memiliki sertifikasi Union of European Football Associations (UEFA) A yang ikut mensupport sebagai advisor jika diperlukan oleh manajemen untuk memberikan saran serta masukan bagi kemajuan Prima Soccer School.
Networking serta akses Prima Soccer School juga terbilang cukup luas, bahkan hingga keluar negeri. Saat ini mereka juga telah menjalin kerjasama dengan beberapa Football Academy diluar negeri, guna menampung para talent berbakat yang dimiliki oleh Prima Soccer School.
Menanggapi soal kendala dalam melakukan pengembangan dan pembinaan Sepak Bola pada level grassroots, Novita mengungkapkan: "Sulit menanamkan ideologi Sepak Bola secara bersama-sama, karena masih belum adanya aturan yang baku dan jelas, terkait dengan SSB dari Pemerintah/ PSSI. Akibatnya, banyak bermunculan kompetisi grassroots tanpa standarisasi yang jelas, parahnya lagi anak-anak justru lebih senang ikut kompetisi ketimbang latihan. Dampak lebih serius lagi, anak-anak tersebut biasanya akan bermain melebihi kapasitas jam standar sesuai kemampuan di usia mereka, dan saat nantinya menginjak usia matang 16 tahun, banyak dari mereka yang justru mengalami cedera serius, bahkan terpaksa harus menghentikan karir mereka dalam Sepak Bola. Sadar tidak sadar, itulah fakta yang terjadi saat ini dalam perkembangan Sepak Bola level grassroots di Indonesia, dan kami di Prima Soccer School cukup berperan aktif untuk mengkampanyekan hal-hal tersebut melalui jalur Askot Tangerang," kritik Novita.
Parents Prima Soccer School yang selalu siap mensupport tim (Sumber: Prima Soccer School) |
Ironis memang, Sepak Bola level grassroot Indonesia banyak memenangkan kompetisi-kompetisi internasional diberbagai negara, namun saat mulai menginjak usia matang 16 tahun keatas, malah sepi prestasi. Butuh kerjasama para stakeholders memang, dan terus menekankan bahwa pembinaan pada usia grassroots harus dilakukan dengan benar dan dengan standarisasi yang benar pula.
Perkembangan Sepak Bola pada level grassroots faktanya memang akan sangat memprihatinkan jika terus membiarkan hal-hal tersebut terjadi. "Tidak hanya bertanding dan sekedar menang saja, standarisasi SSB harus menanamkan nilai-nilai pembinaan untuk pengembangan dasar-dasar Sepak Bola itu sendiri. Shin Tae Yong adalah salah satu contoh pelatih berkelas internasional yang kita miliki saat ini, dan sangat paham serta cukup mempertimbangkan hal-hal tersebut." tutur Novita lagi.
Menyoal peran serta Prima Soccer School dalam ajang IJL musim 2021 ini, Novita kembali menyampaikan: "Hingga saat ini, kami merasa bahwa IJL adalah kompetisi level grassroots paling elit, karena komitmen mereka soal jadwal tanding, dan kualitas lapangan. Terbukti dengan ditundanya beberapa laga akibat kurang layaknya kondisi lapangan saat cuaca buruk. Selain itu media IJL juga sangat terbuka, bukan hanya mengejar profit semata," ungkap Novita.
Tim Prima Soccer School dalam ajang Kuala Lumpur Cup, Malaysia (Sumber: Prima Soccer School) |
"Kami juga sangat mengapresiasi Chief Executive Officer (CEO) IJL, Rezza M. Lubis, yang sangat terbuka untuk menerima berbagai masukan dari para peserta, termasuk kami di Prima Soccer School. Kami berharap kedepannya juga ada review soal aturan joker, karena terlalu mendominasi jalannya kompetisi. Pengalaman kami, tidak satupun menurunkan joker sepanjang kompetisi IJL, artinya hal ini juga bisa dilakukan oleh tim-tim peserta IJL lainnya. Tujuannya agar para pemain juga bisa lebih percaya diri akan kemampuannya dan tidak tergantung dengan joker-joker tersebut, mungkin sudah saatnya menggelar IJL dengan kategori baru, yaitu U15, agar para joker-joker tersebut bisa tetap mendapatkan tempat sesuai kategori usia mereka di IJL musim-musim mendatang," pungkas Novita melanjutkan.
Soal publikasi media, Novita sempat menyampaikan pendapatnya agar media lokal bisa berperan lebih aktif lagi dan juga bisa menyampaikan publikasi secara lebih obyektif, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat berpengaruh dari sisi online dan social media, jadi mengedepankan berita atau publikasi hal-hal yang positif terhadap perkembangan Sepak Bola grassroots di Indonesia, tentunya akan membawa dampak positif bagi Sepak Bola bangsa kita dimata internasional. Selain itu memperbanyak melakukan interview dengan para pelaku Football Industry profesional juga bisa membawa dampak positif bagi perkembangan Sepak Bola grassroots kita dimasa-masa yang akan datang.
"Harapan kami di Prima Soccer School, agar anak-anak didik kami kelak bisa tampil lebih percaya diri dan bisa mewujudkan cita-cita mereka semua untuk menjadi pemain profesional, baik didalam maupun diluar negeri. Selain itu kami juga berharap agar Sepak Bola Indonesia ini bisa menerima kritikan secara terbuka dari para profesional terkait, dan tidak mengedepankan sikap fanitisme, agar atlet-atlet muda kita bisa memiliki ruang gerak yang lebih luas lagi, untuk kemajuan Sepak Bola Indonesia di masa-masa yang akan datang!" Tutup Novita kepada SOCCERPEDIA.id.
Coaches, Manajemen, dan para Pemain Prima Soccer School (Sumber: Prima Soccer School) |
Menarik ya guys, begitu banyak insight yang bisa kita dapatkan dari hasil interview dengan pihak Prima Soccer School ini, salah satu peserta IJL U13 yang tengah mempersiapkan laga 16 besar mereka dalam waktu dekat. Buat kalian yang tertarik join dan butuh informasi lebih detail lagi, bisa menghubungi lebih lanjut data-data sebagai berikut:
Prima Soccer School:
Basecamp latihan: Lapangan Sepak Bola "Hassan Ryka Jelupang", Jl. Griya Asri, Jelupang, Serpong Utara, Tangerang. Official Website: www.primasoccershool.id, Official Social Media (IG dan FB): primasoccerschool, Admin: 082210003063 (Budi), Penanggung Jawab: Novita MI.
Kita tunggu saja aksi-aksi apik dari para Junior Football Players Prima Soccer School ini dalam laga lanjutan Fase Knock-Out 16 besar IJL U13 musim 2021 ya guys! Don't miss it then! (Author: Yul)
COMMENTS