Owner M'Private Soccer School, Mulyadi (Topi Hijau) bersama Coach M' Private U-13 dalam gelaran IJL 2020 (Sumber: Dokumentasi SOCCER...
Owner M'Private Soccer School, Mulyadi (Topi Hijau) bersama Coach M' Private U-13 dalam gelaran IJL 2020 (Sumber: Dokumentasi SOCCERPEDIA.id) |
TANGERANG SELATAN (IJL) - Ditemui saat disela-sela kesibukan kompetisi Indonesia Junior League (IJL) pada pekan perdana lalu (12/9), Owner sekaligus Head Coach Sekolah Sepak Bola (SSB) M'Private atau M'Private Soccer School, Mulyadi menceritakan kepada SOCCERPEDIA.id terkait dengan perjalanan serta konsep SSB yang mulai dikembangkannya sejak 14 Februari tahun 2017 lalu ini.
Baru berdiri selama 3 tahun memang, namun kerja keras Mulyadi dan para pelatih di M'Private yang bermarkas di Cileungsi, Bogor ini layak di acungi jempol. Bagaimana tidak, sederet prestasi mentereng pada beberapa kompetisi level grassroots sudah pernah mereka cicipi, diantaranya adalah juara 3 IJL 2017 (U-11), juara 1 turnamen Bintang Ragunan 2017 (U-12), juara 1 Okky Splash Indonesia (Road to Singa Cup Singapore), serta tahun 2019 lalu, mereka juga sukses memboyong trophy IJL pada kategori U-13. Sementara itu, beberapa pemainnya seperti Bima, Bagas dan Rizky (Almarhum) juga sempat masuk dalam squad utama IJL Elite dimana Mulyadi didapuk menjadi pelatihnya langsung, dan sukses menyabet gelar juara dalam kompetisi internasional, Borneo Football Cup U-14, 3-5 Oktober 2019 lalu di Malaysia.
Mengomentari posisi M'Private saat ini yang notabene adalah sang juara bertahan pada kategori U-13 IJL musim lalu, Mulyadi mengungkapkan: "Sebenarnya beban sebagai juara bertahan cukup berat bagi tim kami, namun kita mengalir saja dan tidak ingin membebankan anak-anak dengan target yang terlalu berlebihan, apalagi target khusus harus juara. Kami hanya meningkatkan frekuensi latihan bagi anak-anak peserta IJL ini, selain latihan regular, mereka kita berikan latihan khusus juga," ungkap Mulyadi.
Tim M'Private Soccer School (U-13) dalam gelaran IJL 2020 (Sumber: Dokumentasi IJL) |
M'Private saat ini telah memiliki lebih dari 100 member aktif, mulai dari usia 5 hingga 15 tahun, yang terus dididik dan dibina oleh para pelatih profesional dan berlisensi resmi dari PSSI. Selain itu mereka juga masih aktif mengikuti beberapa kompetisi lokal seperti halnya IJL musim 2020/ 2021 ini mereka menurunkan seluruh kategori yang diperlombakan pada IJL U-9, U-11 dan U-13. Sementara itu untuk kelahiran 2008 atau kategori U-12, saat ini mereka sedang mengikuti play-off Liga Topskor.
"Di M'Private, kami aktif dan fokus melakukan pembinaan mulai usia dini (5 tahun) hingga usia 15 tahun. Konsep SSB kami bukan asal comot, melakukan seleksi yang terbaik, lalu ikut kompetisi, menang dan bubar. Kami lebih mengutamakan konsep pembinaan serta attitude yang baik kepada anak didik kami dalam bermain Sepak Bola," tambah Mulyadi.
"Ada kurang lebih 11 orang pelatih berlisensi PSSI yang kami miliki yang akan berbagi tugas untuk melatih serta membina anak-anak dari hari Senin hingga Sabtu, mulai kelas regular hingga kelas elite. Kalaupun ada seleksi pemain, kami akan mewajibkan mereka untuk menjadi member tetap dan wajib ikut latihan rutin dan aturan resmi pada SSB kami, tanpa terkecuali," tandas pria penggemar Klub Persija era Widodo C Putra ini.
Tim M'Private Soccer School (U-13) dalam gelaran IJL 2020 (Sumber: Dokumentasi IJL) |
Menanggapi soal adanya upaya seleksi beberapa SSB hanya untuk mendapatkan squad tim terbaik untuk berbagai ajang kompetisi, Mulyadi ikut mengomentari, "Saya kurang apreciate konsep SSB seperti ini, yang tidak mau ribet melakukan pembinaan dan hanya ambil jalan pintas saja. Secara etika juga kurang baik dan tidak ada jiwa mendidiknya. Kami sendiri bersama M'Private memang sejak awal berdiri telah mengutamakan konsep pembinaan, jadi anak-anak didik kami merupakan anak-anak yang memang memiliki homebase di tim kami, yang rutin latihan dan kami seleksi secara internal untuk mendapatkan yang terbaik serta memisahkan mereka dalam kelas regular atau kelas elite," sambung pria yang juga akrab disapa Bang Moel ini.
"Sejak awal bergabung dengan M'Private kami telah menyampaikan kepada para orang tua, bahwa semua anak disini akan melalui proses pembinaan. Jadi kami targetkan selama 3 bulan latihan, bagi mereka yang tampil menonjol akan masuk dalam squad elite, sementara yang masih belum memenuhi standar akan kami tempatkan pada squad regular dan akan terus kami tingkatkan kemampuannya hingga masuk squad elite kedepannya. Kami juga sepakat dengan para orang tua, bahwa anak-anak ini akan menjadi juara sebenarnya 10 tahun mendatang, saat mereka sudah berseragam timnas kebanggaan kita semua, jikalau dalam perjalanannya berhasil mendapatkan predikat beberapa juara dalam kompetisi, anggap saja sebagai bonusnya," terang Mulyadi.
Sementara itu menyoal banyaknya peran orang tua yang masih ikut campur dalam proses pembinaan SSB, Mulyadi menyampaikan bahwa: "Betul sekali, hal tersebut sangat sering terjadi pada SSB. M'Private memiliki konsep pembinaan yang bertujuan tidak hanya mendidik anak-anaknya saja, namun lebih jauh dari itu, kami juga mendidik para orang tua serta para pelatih untuk ikut mendukung konsep serta proses pembinaan yang kami lakukan. Kami secara tegas menyampaikan hal ini sejak awal mereka bergabung bersama M'Private, pelatih-pun kami larang melakukan komunikasi secara langsung dengan orang tua, agar tujuan konsep pembinaan yang kami lakukan bisa benar-benar terwujud tanpa ada kendala-kendala berarti. Jika masih ada para orang tua yang masih saja tidak bisa bekerjasama, meskipun anaknya sangat berbakat, kami tidak segan-segan untuk mengeluarkannya. Kami sama sekali tidak pernah takut akan kehilangan murid atau anak didik terbaik dengan konsep pembinaan yang kami jalankan selama ini," tegas Mulyadi.
Tim M'Private Soccer School (U-13) vs Pelita Jaya Soccer School dalam gelaran IJL 2020 (Sumber: Dokumentasi IJL) |
"M'Private merupakan SSB yang memiliki ciri khas pembinaan (bukan SSB asal comot) serta menanamkan attitude yang baik dalam bermain Sepak Bola kepada anak-anak pada level grassroots, karena itu, untuk kategori U-10 kebawah kami lebih mengutamakan pembinaan kepada para pelatih yang berlisensi dan memiliki jam terbang cukup tinggi, artinya mereka benar-benar pelatih yang sangat berpengalaman dalam melakukan pembinaan, bukan pelatih yang ecek-ecek yang (mungkin) baru saja memiliki lisensi kepelatihan, karena kami ingin memastikan bahwa anak-anak pada level grassroots ini benar-benar dipegang oleh para pelatih yang tepat. Mungkin hal ini adalah salah satu yang membedakan kami dengan SSB lain," ujar Mulyadi penuh keyakinan.
Menanggapi mulai pesatnya industri Sepak Bola di Indonesia, Bang Moel merasa masih memiliki keyakinan dan optimisme bahwa Sepak Bola Indonesia ini masih bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, apalagi tahun 2021 mendatang, Indonesia sudah ditunjuk oleh FIFA dan akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Pria yang juga nge-fans dengan klub Real Madrid asal Spanyol ini turut mengemukakan pendapatnya terkait dengan konsep pembinaan Sepak Bola saat ini. "Euforia Sepak Bola saat ini sangat bagus, dan saya berharap PSSI juga mulai melakukan banyak pembenahan dari semua sisi. Kurangi atau hilangkan konsep asal comot, politisasi, dan naturalisasi para pemain serta hal-hal terkait lainnya. Mulailah melakukan proses pembinaan dari level paling bawah, jika tidak bisa melakukannya sendiri, maka lakukanlah kerjasama dengan operator-operator swasta yang menjalani kompetisi berjenjang secara konsisten dan profesional seperti halnya dengan Indonesia Junior League ini. Jika proses pembinaannya tidak berjalan dengan baik saat ini, maka dimasa yang akan datang juga tidak akan jauh berbeda."
Tim M'Private Soccer School (U-13) dalam gelaran IJL 2020 (Sumber: Dokumentasi IJL) |
"Saya berharap, PSSI bisa melakukan perbaikan lebih serius lagi. Kita sudah memiliki konsep Filanesia, tinggal dikembangkan lagi dan konsisten diterapkan, dalam waktu 10 tahun kedepan saya sangat yakin hasilnya akan terlihat signifikan. Idealnya PSSI memang harus benar-benar dekat dengan seluruh SSB di Indonesia dan ikut men-support mereka yang sejak awal memang telah melakukan proses pembinaan kepada anak-anak didiknya," tutup Mulyadi mengakhiri sesi interview dengan SOCCERPEDIA.id di Lapangan IJL, BSD, Tangerang Selatan.
Dalam kompetisi IJL musim 2020/ 2021 kali ini, M'Private U-13 sendiri berada pada Grup A bersama-sama dengan 9 tim lainnya seperti Sparta 1979, Satria Muda FA, Alba FC, GRT Sintanala, Akademi Persib, Pelita Jaya SS, Putera Utama, BMIFA, dan Sukabumi Pro. Sementara itu M'Private juga harus berjuang mempertahankan gelar juara bertahannya pada musim 2019 lalu, dan akan bersaing ketat dengan 37 tim peserta IJL lainnya.
Kuy ah! kita nantikan aksi apik dari anak-anak didik Bang Moel ini dalam gelaran IJL musim 2020/ 2021 kali ini. Mampukah mereka mempertahankan gelar juaranya? Ikuti terus update beritanya melalui Official Website www.indonesiajuniorleague.com atau channel News & Media SOCCERPEDIA.id. (Author: Yul)
COMMENTS