Egi Ginanjar (Brawlers) dan Rezza M. Lubis (IJL), saat meeting kesepakatan sponsorship (Sumber: Dokumentasi Brawlers) JAKARTA - Tid...
Egi Ginanjar (Brawlers) dan Rezza M. Lubis (IJL), saat meeting kesepakatan sponsorship (Sumber: Dokumentasi Brawlers) |
JAKARTA - Tidak berhenti sampai CISS Soccer Skill, langkah serius Brawlers Apparel asal Kota Bandung untuk melakukan Market Penetration di wilayah Jakarta ini, nampaknya kembali dibuktikan dengan melakukan kesepakatan Sponsorship dengan salah satu Liga Sepak Bola Junior terbesar di Indonesia, yaitu Indonesia Junior League (IJL).
Bertempat di TIS Square, Tebet, Jakarta Selatan (21/8), Owner Brawler Apparel, Egi Ginanjar kembali membuat kesepakatan dengan Chief Executive Officer (CEO) Indonesia Junior League (IJL), Rezza Mahaputra Lubis, untuk ikut ambil bagian dalam gelaran IJL musim 2020, yang rencananya akan digelar pada 5 September 2020 mendatang, di Lapangan Batalyon Arhanud 1, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten.
Rezza sendiri menanggapi positif rencana kerjasama saling menguntungkan yang akan dibangun oleh kedua belah pihak ini, dan berharap bisa long-term partnership. "Saya berharap kerjasama ini bisa menjadi awal untuk kerjasama jangka panjang berikutnya. Segera setelah ini, dalam waktu dekat kami akan buatkan draft Memorandum of Understanding (MoU) terkait dengan rencana kerjasama yang akan kita lakukan," ujar CEO IJL ini.
"Suatu kehormatan bisa bekerjasama dengan Brawlers Apparel yang justru hadir dari cikal bakal sebuah komunitas yang peduli akan Sepak Bola. Kami cukup tertarik bekerjasama dengan Brawlers ini karena melihat ada semangat yang sama untuk memajukan kegiatan Sepak Bola kita. Selain itu, meskipun masih tergolong brand baru dipasaran, tetapi hasil design Brawlers ini terbilang cukup inovatif," sambung pria yang saat ini tercatat masih aktif sebagai pembina dari tim Persija Glory ini.
"IJL sendiri memang senang bekerjasama dan memilih produk dalam negeri, khususnya hasil karya anak bangsa. Kebijakan ini paling tidak secara otomatis akan membantu serta mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kita, dan dampak positif lainnya adalah juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi saudara-saudara kita, seperti halnya dengan Brawlers Apparel asal Kota Bandung ini," tutur Rezza.
Sementara itu Egi Ginanjar juga terlihat sangat antusias sekali untuk ikut ambil bagian dalam gelaran IJL musim 2020 ini. "Kami sangat berterimakasih sekali kepada pihak IJL, khususnya Pak Rezza, yang telah memberikan kesempatan serta kepercayaan kepada kami, Brawlers Apparel, untuk menjadi bagian dari IJL ini. Kami akan segera menindaklanjuti target penyelesaian Official Apparel bagi panitia IJL musim 2020 ini, sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan sebelumnya, pastinya dengan tetap mengutamakan sisi design dan kualitas terbaik, sesuai dengan kebutuhan dari pihak IJL," ungkap Egi.
Beberapa kemungkinan konsep kerjasama lainnya juga masih akan dibicarakan lebih lanjut antara keduabelah pihak, diantaranya adalah rencana kerjasama untuk membuat Official Merchandising milik IJL, yang akan diproduksi khusus serta limited edition.
Rezza sendiri menanggapi positif rencana kerjasama saling menguntungkan yang akan dibangun oleh kedua belah pihak ini, dan berharap bisa long-term partnership. "Saya berharap kerjasama ini bisa menjadi awal untuk kerjasama jangka panjang berikutnya. Segera setelah ini, dalam waktu dekat kami akan buatkan draft Memorandum of Understanding (MoU) terkait dengan rencana kerjasama yang akan kita lakukan," ujar CEO IJL ini.
Brawlers (Hati & Egi), IJL (Rezza), SOCCERPEDIA.id (Yulyanto), saat meeting kesepakatan sponsorship (Sumber: Dokumentasi Brawlers) |
"Suatu kehormatan bisa bekerjasama dengan Brawlers Apparel yang justru hadir dari cikal bakal sebuah komunitas yang peduli akan Sepak Bola. Kami cukup tertarik bekerjasama dengan Brawlers ini karena melihat ada semangat yang sama untuk memajukan kegiatan Sepak Bola kita. Selain itu, meskipun masih tergolong brand baru dipasaran, tetapi hasil design Brawlers ini terbilang cukup inovatif," sambung pria yang saat ini tercatat masih aktif sebagai pembina dari tim Persija Glory ini.
"IJL sendiri memang senang bekerjasama dan memilih produk dalam negeri, khususnya hasil karya anak bangsa. Kebijakan ini paling tidak secara otomatis akan membantu serta mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kita, dan dampak positif lainnya adalah juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi saudara-saudara kita, seperti halnya dengan Brawlers Apparel asal Kota Bandung ini," tutur Rezza.
Sementara itu Egi Ginanjar juga terlihat sangat antusias sekali untuk ikut ambil bagian dalam gelaran IJL musim 2020 ini. "Kami sangat berterimakasih sekali kepada pihak IJL, khususnya Pak Rezza, yang telah memberikan kesempatan serta kepercayaan kepada kami, Brawlers Apparel, untuk menjadi bagian dari IJL ini. Kami akan segera menindaklanjuti target penyelesaian Official Apparel bagi panitia IJL musim 2020 ini, sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan sebelumnya, pastinya dengan tetap mengutamakan sisi design dan kualitas terbaik, sesuai dengan kebutuhan dari pihak IJL," ungkap Egi.
Beberapa kemungkinan konsep kerjasama lainnya juga masih akan dibicarakan lebih lanjut antara keduabelah pihak, diantaranya adalah rencana kerjasama untuk membuat Official Merchandising milik IJL, yang akan diproduksi khusus serta limited edition.
IJL sendiri merupakan salah satu operator kompetisi Sepak Bola usia dini (grassroots) dengan level berjenjang mulai dari usia 8 tahun, yang telah eksis di tanah air sejak 6 tahun lalu, atau tepatnya dimulai pada 17 Agustus 2014. Pada edisi pertama dan keduanya, kompetisi IJL dibagi menjadi dua Kelompok Usia (KU), yaitu untuk usia 9 tahun dan usia 11 tahun, dengan estimasi jumlah pemain bisa mencapai sekitar 600-700 orang.
Di musim ketiganya dengan mendapatkan dukungan penuh dari Mayapada Health Care Group, IJL melakukan terobosan baru dengan menggelar 3 kompetisi sekaligus untuk Kelompok Usia (KU) 9 tahun, 11 tahun dan 13 tahun. Sekitar 24 Sekolah Sepak Bola (SSB) menjadi kontestan pada masing-masing Kelompok Usia (KU), yang jumlahnya diperkirakan bisa mencapai sekitar 1.000 orang pemain untuk setiap kategorinya.
IJL musim 2020 ini juga masih terbagi menjadi 3 Kelompok Usia (KU), yaitu U-9 dengan jumlah peserta terdaftar sekitar 34 tim yang terbagi menjadi 2 grup. Sementara itu U-11 juga dibagi menjadi 2 grup dengan 38 tim peserta. Format yang sedikit berbeda dilakukan pada U-13, dimana dari 38 tim yang berpartisipasi, pihak operator IJL membagi tim peserta dalam 4 grup, dan mereka akan memperebutkan tiket bergengsi pada fase knock-out 16 besar.
Sistem tanam, rawat, dan panen menjadi visi dan misi dari terbentuknya IJL. Diharapkan para pemain jebolan dari IJL ini nantinya bisa dipetik oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), khususnya untuk memperkuat barisan Timnas Indonesia dimasa depan. (Author: Yul)
Di musim ketiganya dengan mendapatkan dukungan penuh dari Mayapada Health Care Group, IJL melakukan terobosan baru dengan menggelar 3 kompetisi sekaligus untuk Kelompok Usia (KU) 9 tahun, 11 tahun dan 13 tahun. Sekitar 24 Sekolah Sepak Bola (SSB) menjadi kontestan pada masing-masing Kelompok Usia (KU), yang jumlahnya diperkirakan bisa mencapai sekitar 1.000 orang pemain untuk setiap kategorinya.
IJL musim 2020 ini juga masih terbagi menjadi 3 Kelompok Usia (KU), yaitu U-9 dengan jumlah peserta terdaftar sekitar 34 tim yang terbagi menjadi 2 grup. Sementara itu U-11 juga dibagi menjadi 2 grup dengan 38 tim peserta. Format yang sedikit berbeda dilakukan pada U-13, dimana dari 38 tim yang berpartisipasi, pihak operator IJL membagi tim peserta dalam 4 grup, dan mereka akan memperebutkan tiket bergengsi pada fase knock-out 16 besar.
Sistem tanam, rawat, dan panen menjadi visi dan misi dari terbentuknya IJL. Diharapkan para pemain jebolan dari IJL ini nantinya bisa dipetik oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), khususnya untuk memperkuat barisan Timnas Indonesia dimasa depan. (Author: Yul)
SOCCERPEDIA.id - all things about soccer
(kanal berita kekinian dengan sudut pandang jaman now)
COMMENTS