Ilustrasi Photo by SSB Angkasa Husein, Bandung BANDUNG - Berdasarkan panduan FIFA Grassrotts Manual Book , Sepak Bola di level G...
![]() |
Ilustrasi Photo by SSB Angkasa Husein, Bandung |
BANDUNG - Berdasarkan panduan FIFA Grassrotts Manual Book, Sepak Bola di level Grassroots Development dibagi menjadi tiga kelompok umur, yaitu 6-9 tahun, 9-10 tahun, dan 11-12 tahun. Ketiganya mempunyai tujuan dan program latihan yang berbeda, disesuaikan dengan karakteristik berdasarkan usianya.
6-9 tahun, program latihan yang dibuat menitik beratkan pada pembelajaran teknik dasar seperti menggiring bola, menendang bola, mengoper bola, dan melempar. Selain itu, metode yang digunakan pelatih harus berorientasi pada kesenangan. Situasi latihan harus menyenangkan agar anak nyaman dan tidak merasa terbebani dengan program yang diberikan.
Biarkan anak mengenal dan bermain bersama Bola. Pada usia ini anak sulit konsentrasi, bermain hanya untuk dirinya sendiri bukan tim, mudah meniru, dan cepat berkembang. Oleh karena itu, pelatih harus ekspresif layaknya anak-anak, penjelasan materi harus singkat dan mudah dimengerti, jangan banyak aturan, jangan membanding-bandingkan, dan berikan motivasi.
Biarkan anak mengenal dan bermain bersama Bola. Pada usia ini anak sulit konsentrasi, bermain hanya untuk dirinya sendiri bukan tim, mudah meniru, dan cepat berkembang. Oleh karena itu, pelatih harus ekspresif layaknya anak-anak, penjelasan materi harus singkat dan mudah dimengerti, jangan banyak aturan, jangan membanding-bandingkan, dan berikan motivasi.
9-10 tahun, pada fase ini anak-anak memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Pelatih harus memanfaatkan fase ini agar karakter kepercayaan diri anak muncul saat bertanding. Permasalahan yang umum terjadi adalah terkadang mereka bisa melakukan skill yang baik saat berlatih, namun saat bertanding tidak berani melakukannya karena timbul rasa takut.
Selain itu, tujuan program latihan adalah untuk meningkatkan skill dan penguasaan bola (ball mastery) seperti menggocek lawan dengan skill individu step over, inside step over, membalikan bola, puskas, sole to sole, keeping the ball, running with the ball, dan lain sebagainya.
Selain itu, tujuan program latihan adalah untuk meningkatkan skill dan penguasaan bola (ball mastery) seperti menggocek lawan dengan skill individu step over, inside step over, membalikan bola, puskas, sole to sole, keeping the ball, running with the ball, dan lain sebagainya.
Pada fase ini pelatih dituntut untuk mengetahui banyak hal tentang Sepak Bola dan materi yang diberikan, karena secara karakter mereka akan serba ingin tahu dan pasti banyak bertanya.
Selain itu, kecermatan dalam memeragakan skill akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan skill dan koordinasi gerak anak, karena pada fase ini mereka memiliki visualisasi yang baik sehingga mudah memahami dan meniru materi skill yang diberikan. Aturan-aturan umum Sepak Bola harus mulai diperkenalkan kepada mereka.
Selain itu, kecermatan dalam memeragakan skill akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan skill dan koordinasi gerak anak, karena pada fase ini mereka memiliki visualisasi yang baik sehingga mudah memahami dan meniru materi skill yang diberikan. Aturan-aturan umum Sepak Bola harus mulai diperkenalkan kepada mereka.
11-12 tahun, pada fase ini pelatih harus berhati-hati dalam melatih terutama pada aspek fisik. Secara fisik mereka dalam fase pra-puberitas, berarti akan terjadi perubahan fisik yang signifikan mulai dari tinggi badan dan kepadatan tulang.
Latihan kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi direkomendasikan untuk program latihan fisik. Secara sosial, anak-anak akan mudah untuk melakukan kerja sama tim. Disinilah pelatih harus bisa mengajari anak tentang menghargai kawan, lawan, dan wasit. Selain itu, jiwa kompetitif mereka meningkat sehingga sangat antusias dalam latihan dan bertanding.
Latihan kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi direkomendasikan untuk program latihan fisik. Secara sosial, anak-anak akan mudah untuk melakukan kerja sama tim. Disinilah pelatih harus bisa mengajari anak tentang menghargai kawan, lawan, dan wasit. Selain itu, jiwa kompetitif mereka meningkat sehingga sangat antusias dalam latihan dan bertanding.
Di dalam latihan pelatih harus memberikan ruang kepada anak untuk berkreativitas, jangan batasi kemampuan anak dengan hanya melakukan apa yang pelatih perintahkan saja. Terkadang mereka akan berinisiatif untuk melakukan latihan sendiri, datang latihan ingin lebih awal, dan ingin mengikuti banyak turnamen atau festival. (Author: Asep Nugraha*)
* Asep Nugraha berprofesi sebagai Pelatih Kepala di Sekolah Sepak Bola (SSB) Angkasa Husein Bandung (Kelompok Umur 11-12 Tahun) dan aktif juga sebagai Kontributor di SainsPop.com. Sarjana Ilmu Keolahragaan, Universitas Pendidikan Indonesia. Twitter @asepnugraha5 , Instagram: @aspnug , Alamat: Jl. Rajawali Timur No.100 Gg. Satra Rt07/07, Kelurahan Ciroyom, Kecamatan Andir, Kota Bandung 40182.
Artikel lanjutan dari:
https://www.soccerpedia.id/2020/04/pembinaan-usia-dini-part-1-anak-anak.html?m=1
SOCCERPEDIA.id - all things about soccer
(kanal berita kekinian dengan sudut pandang jaman now)
COMMENTS