Juara DCT U-11, Tim Akademi PERSIB beserta Pelatih dan Panitia Acara (Sumber: Dokumentasi Akademi PERSIB) Akademi PERSIB U-11 sukses...
![]() |
Juara DCT U-11, Tim Akademi PERSIB beserta Pelatih dan Panitia Acara (Sumber: Dokumentasi Akademi PERSIB) |
Akademi PERSIB U-11 sukses memboyong trophy Bupati Lampung Selatan dalam gelaran Kejurnas Sepak Bola U-11 yang berlangsung selama dua hari berturut-turut (6/9 -7/9), berlokasi di Stadion Jati Kalianda, Lampung Selatan.
Sukses menjadi jawara pada laga final nasional
ini membuat tim Akademi PERSIB layak disematkan sebagai Tim Nasional
Pelajar U-11 dan berhak untuk menjadi wakil Indonesia dalam ajang Dreams
Come True (DCT) – International Youth Football Tournament di China,
yang akan berlangsung awal tahun 2020 mendatang.
Melalui pesan singkatnya, Arlen Gillian Inkiriwang selaku Event Organizer (EO) sekaligus perwakilan Dreams
Come True (DCT) - Indonesia menyampaikan kepada SOCCERPEDIA.id,
"Kami akan memberangkatkan tim pemenang final nasional (Akademi PERSIB)
U-11 ini ke Dreams Come True (DCT) – International Youth Football Tournament di China pada bulan Januari 2020 mendatang. Kemudian masih dibulan yang sama
laga perdana seleksi regional U-11 tahap awal juga akan kembali digelar”, ujarnya.
Dari 12 tim yang sudah terpilih dalam seleksi
regional di masing-masing wilayah di seluruh Indonesia, tim Akademi PERSIB
U-11 akhirnya berhasil unggul dan menjadi juaranya. Tim besutan coach Sendi Oktaviansyah ini berhasil menang telak dengan
skor 6-0 dilaga final, saat berhadapan dengan tim Laskar Joko Samudro
dari Gresik.
Coach Sendi menyampaikan kesannya, "Event DCT U-11 Nasional ini sangat luar biasa, banyak tim-tim bagus yang ikut. Mengingat cuaca di Bandung (markas Akademi PERSIB) dan Lampung sangat berbeda kita melakukan Traingin Camp (TC) selama 1 minggu , latihan pada jam 13.00 - 15.00 WIB untuk beradaptasi dengan lokasi pertandingan dan juga dalam rangka persiapan tim".
Menanggapi soal nama besar PERSIB yang ikut dibawanya dalam setiap laga, Coach Sendi berpendapat bahwa: "Kita sebagai pelatih dan tentunya pemain jangan sampai menjadi beban, karena kita tahu siapapun tim yang akan melawan tim kita, pasti memiliki motivasi lebih. Saya sarankan ke anak-anak agar memiliki double motivation, jangan sampai semangat sama motivasi kita kalah dengan pemain lawan", ujarnya.
Coach yang merupakan penggemar salah satu klub terbaik dunia Barcelona ini, banyak terinspirasi untuk melatih karena konsep bermain Tici-Taca ala La Masia ini, juga menyampaikan harapannya: "Harapan saya dengan adanya event DCT U-11 ini, kita sebagai pembina memiliki wadah buat anak-anak untuk mencari pengalaman, sekaligus bersilaturahmi, terutama dengan tim-tim area Jawa Barat".
![]() |
Coach Akademi PERSIB U-11, Sendi Oktaviansyah (Sumber: Dokumentasi Akademi PERSIB) |
Coach Sendi menyampaikan kesannya, "Event DCT U-11 Nasional ini sangat luar biasa, banyak tim-tim bagus yang ikut. Mengingat cuaca di Bandung (markas Akademi PERSIB) dan Lampung sangat berbeda kita melakukan Traingin Camp (TC) selama 1 minggu , latihan pada jam 13.00 - 15.00 WIB untuk beradaptasi dengan lokasi pertandingan dan juga dalam rangka persiapan tim".
Menanggapi soal nama besar PERSIB yang ikut dibawanya dalam setiap laga, Coach Sendi berpendapat bahwa: "Kita sebagai pelatih dan tentunya pemain jangan sampai menjadi beban, karena kita tahu siapapun tim yang akan melawan tim kita, pasti memiliki motivasi lebih. Saya sarankan ke anak-anak agar memiliki double motivation, jangan sampai semangat sama motivasi kita kalah dengan pemain lawan", ujarnya.
Coach yang merupakan penggemar salah satu klub terbaik dunia Barcelona ini, banyak terinspirasi untuk melatih karena konsep bermain Tici-Taca ala La Masia ini, juga menyampaikan harapannya: "Harapan saya dengan adanya event DCT U-11 ini, kita sebagai pembina memiliki wadah buat anak-anak untuk mencari pengalaman, sekaligus bersilaturahmi, terutama dengan tim-tim area Jawa Barat".
Pada fase grup (6/9), Akademi PERSIB berlaga sebanyak 4 kali dengan total waktu masing-masing 2x15 menit. Sementara itu, pada laga knock out mereka menjalani tiga fase pertandingan masing-masing 2x20 menit, sebelum akhirnya menang dan menjadi juara saat melawan tim Laskar Joko Samudro.
Selain berhasil menjadi juara sebagai tim, Akademi
PERSIB juga menyumbang gelar individual. Hanif Amanar Rasidan, berhasil menjadi Top
Scorer, sementara itu Moch. Rendy Razzacu Mochtar di anugerahi gelar
sebagai The Best Goal Kiper dalam laga final nasional tersebut.
PERSIB sendiri merupakan salah satu klub tertua yang
dimiliki oleh Indonesia. Klub ini sudah berkiprah sejak tahun 1933 dan
merupakan salah satu klub yang paling konsisten untuk melakukan pembinaan Sepak
Bola, mulai dari level grassroot hingga professional. Mereka juga
merupakan klub Sepak Bola yang paling banyak menelurkan para pemain Sepak Bola profesional
di tanah air. (Author: Yul)
SOCCERPEDIA.id - all things about soccer
(kanal berita kekinian dengan sudut
pandang zaman now)
COMMENTS