Source: Instagram Adhytra Cipta Rahmadhana (@adhytra) Maraknya pertumbuhan Sekolah Sepak Bola (SSB) ditanah air belakangan ini, tentun...
Source: Instagram Adhytra Cipta Rahmadhana (@adhytra) |
Maraknya pertumbuhan Sekolah Sepak Bola (SSB) ditanah air belakangan ini,
tentunya tidak bisa lepas dari peran besar pihak swasta. Pertumbuhannya-pun tidak
hanya sebatas dipulau Jawa saja, bahkan diluar pulau Jawa ada banyak anak-anak berbakat
dalam bidang Sepak Bola yang semakin terlihat talentanya, baik itu melalui
ajang pencarian bakat atau talent scout maupun pembinaan yang dilakukan
secara terus-menerus dan konsisten pada level grass root oleh para
pemilik SSB.
Ataque Soccer School, merupakan salah satu SSB yang lahir diluar pulau jawa, tepatnya di Kota Padang, Sumatera Barat, yang
tidak mau ketinggalan untuk ikut berperan dan ambil bagian dalam pesatnya pertumbuhan
football industry di tanah air kita saat ini.
Source: Instagram Ataque Soccer School (@ataque.soccerschool) |
Siapakah sebenarnya sosok “Man Behind the Scene”, sang pencetus berdirinya Ataque Soccer School? Apa dan bagaimana aktivitas mereka dalam rangka turut serta dan mengambil bagian dalam pembinaan sepak bola level grass root di Padang? berikut ini kami sajikan secara lengkap hasil interview SOCCERPEDIA.id dengan founder Ataque Soccer School.
Pria kelahiran 26 tahun lalu ini, memiliki nama lengkap Adhytra Cipta
Rahmadhana, merupakan sosok penting dalam sejarah lahirnya Ataque
Soccer School di Kota Padang. Pria lulusan Fakultas Hukum Universitas
Padjajaran yang saat ini masih menyelesaikan pendidikan Football Business
Management di Johan Cruyff Institute, Spanyol ini, kerap disapa “Pak
Bos” oleh teman-teman dan karyawannya sendiri.
Sosok yang juga biasa disapa Dhytra ini, meskipun masih sangat muda
namun ia merupakan arsitek penting dalam sejarah berdirinya Ataque Soccer
School. Saat ini Dhytra menangani secara langsung Soccer
School yang didirikannya tersebut, ia merupakan Chief Executive Officer
(CEO) sekaligus founder dari Ataque Soccer School
di Padang.
Kepada SOCCERPEDIA.id, Dhytra menceritakan dengan lengkap dan
detail tentang sejarah serta latar belakang kenapa ia tertarik mendirikan Ataque
Soccer School.
Ia menyampaikan bahwa: “Sejarahnya sih karena kebetulan sebenarnya. Waktu itu saya
bertemu dengan kolega saya dari Spanyol bernama Carlos Melgares Varon
yang juga mantan pesepakbola Real Betis yang kebetulan mengikuti suatu
acara yang sama dan terciptalah obrolan untuk membuat SSB karena kegelisahan saya melihat
kondisi dan situasi Sepak Bola nasional saat itu”.
Carlos Melgares Varon sendiri merupakan Technical
Director dari UCAM Indonesia Football Academy yang berada di Jakarta
dan UCAM merupakan SSB yang memiliki kemiripan konsep Soccer School asal Spanyol yang juga ditawarkan oleh Ataque Soccer
School saat ini.
Source: Instagram Ataque Soccer School (@ataque.soccerschool) |
Mengapa memilih konsep Soccer School dari Spanyol? Padahal Inggris tidak kalah menarik dunia sepak bolanya. Menanggapi hal ini, Dhytra menyampaikan bahwa: “Menurut saya, Spanyol merupakan kiblat Sepak Bola saat ini, yang mana mereka telah menghasilkan bibit-bibit pemain Sepak Bola terbaik dunia. Pembinaan mereka juga bagus, bukan berbicara mengenai teknik Sepak Bola saja, namun juga mendidik secara humanis. Selain itu, secara postur orang Spanyol juga tidak terlalu tinggi dan cenderung hampir sama dengan orang Indonesia. Saya rasa Sepak Bola Spanyol lebih cocok untuk diterapkan di Indonesia”.
Menanggapi soal maraknya jumlah SSB atau Soccer
School saat ini, serta benefit berbeda apa yang ditawarkan oleh Ataque
Soccer School bagi para calon siswa/ siswinya? Dhytra
mengungkapkan bahwa: “Ini adalah hal yang selalu kami pikirkan, ada beberapa
manfaat bagi anak-anak yang belajar Sepak Bola di Ataque Soccer School,
diantaranya adalah: pertama, kami menggunakan kurikulum Sepak Bola
asal Spanyol. Kami melihat Sepak Bola Indonesia saat ini hanya terfokus untuk
menang, menang dan menang. Sehingga banyak terjadi di lapangan, apabila
anak-anak bermain di bawah performa mereka yang seharusnya, mereka seringkali
dimarahi oleh pelatihnya sendiri dan tidak menutup kemungkinan pelatih tersebut
melakukan kekerasan verbal sehingga anak tersebut merasa tertekan, bahkan
takut untuk meng-eksplor diri dan kemampuan mereka lebih dalam lagi. Nah,
di Ataque Soccer School kami berusaha untuk merubah mindset tersebut,
kami tidak akan memarahi anak-anak, kami justru mengedepankan edukasi dan
pengembangan karakter”.
Source: Instagram Ataque Soccer School (@ataque.soccerschool) |
“Hal kedua yang tidak kalah penting adalah terkait dengan fasilitas serta alat latihan di Ataque Soccer School yang sangat lengkap. Apabila dihitung ada sekitar 20-an alat latihan yang kami impor langsung dari Amerika, China dan lainnya. Banyak SSB di Indonesia, saat ini hanya mengandalkan bola, marker dan cone saja untuk latihan, sehingga variasi latihan berkurang dan anak akan merasa cepat bosan. Kemudian yang ketiga adalah kami memiliki pelatih-pelatih yang berlisensi. Banyak SSB di Indonesia pelatih yang berlisensi hanya satu orang, namun pelatih yang lainnya hanyalah anak-anak muda yang suka dengan sepakbola dan ingin melatih sehingga hal ini akan menjadi kurang maksimal bagi perkembangan anak didik, apabila diteruskan lebih lanjut”. Ujarnya menambahkan.
Dhytra kemudian melanjutkan, “Faktor keempat
adalah kuota yang sangat terbatas, nah disini setiap kelompok umur kami batasi
maksimal hanya 25 orang saja, yang akan ditangani oleh 1 orang pelatih. Berbeda
dengan SSB
pada umumnya, dimana satu pelatih untuk bisa lebih dari 30 anak, sehingga hal ini
akan terasa tidak begitu maksimal. Lalu yang kelima adalah sistem
pelatihan kami yang terstruktur, sistematis dan terprogram. Kami selalu membuat
program sebelum latihan dalam bentuk tertulis dengan dibagi per-sesi sehingga
jelas tujuannya untuk apa, bukan hanya pemanasan kemudian melakukan game saja.
Dan faktor pembeda terakhir atau yang keenam adalah sistem
evaluasi dan rapor. Kami merupakan SSB yang melakukan terobosan dengan
memberikan evaluasi bagi siswa setelah latihan dan memberikan rapor setiap 1
kali dalam 3 bulan, sehingga akan terlihat jelas perkembangan serta progress
anak-anak yang dilatih berdasarkan data tersebut. Sebenarnya masih ada banyak
lagi, tapi ini merupakan beberapa keunggulan utama yang paling kami tonjolkan mengapa
harus join di Ataque Soccer School”.
Untuk menjadi member Ataque Socer
School prinsipnya tidak begitu sulit karena menurut Dhytra, Ataque
Socer School yang telah berdiri sejak tahun 2018 ini bukanlah SSB eksklusif
dan terbuka bagi siapa saja yang ingin maju bersama. Sementara itu untuk proses
penjaringan serta kaderisasi, Ataque Socer School secara aktif melakukan
promosi ke sekolah-sekolah, media sosial, dan secara berkelanjutan terus-menerus
melakukan terobosan baru. “Kami tidak pernah melakukan treatment khusus
bagi siswa yang berbakat sejauh ini, kami hanya mencoba untuk menciptakan
suasana saat latihan yang nyaman sehingga tanpa ada treatment khusus,
anak-anak kami akan kembali dengan sendirinya ke Ataque Socer School”,
ujar Dhytra.
Saat ini Ataque Soccer School sudah memiliki member siswa yang aktif mencapai lebih dari 100 anak didik, dimana jumlah tersebut dibagi menjadi 4 kelompok umur, diantaranya yaitu, kelompok U6-U8, U9-U11, U12-U14, dan U15-U18. Ataque Socer School juga telah menjalin kerjasama dengan beberapa instansi yang terkait langsung dalam football industri, baik itu dengan pihak-pihak dikawasan Lokal, Asia maupun di Eropa. Kerjasama tersebut dilakukan dalam rangka menjembatani bakat serta talenta anak-anak didiknya kearah yang lebih baik lagi, agar bisa menjadi para pemain profesional dimasa-masa yang akan datang, dan hal ini tentunya sesuai dengan visi dari Ataque Socer School, yaitu: “Creating a Football Player in International Quality”.
Sementara itu menanggapi soal peran pemerintah
ataupun pihak swasta dalam rangka mengembangkan level grass root, Dhytra
menyampaikan bahwa: “Kita harus bisa berdiri di kaki sendiri dengan melakukan
inovasi-inovasi untuk menarik minat para investor, agar pembinaan Sepak Bola
bisa berjalan dengan baik”.
Pria penggemar klub Persipura dan Manchester
City ini, tidak begitu sepakat dengan banyaknya seleksi terbuka yang
dilakukan oleh pihak swasta yang marak belakangan ini. Ia berpendapat bahwa: “Menurut
saya hal tersebut sangatlah buruk bagi pembinaan Sepak Bola kita, maraknya
seleksi terbuka tersebut menunjukkan bahwa pembinaan klub tersebut kacau dan
tidak berjalan dengan baik. Ini yang harus diubah, jika dibiarkan jangan harap
kita akan naik level”.
Source: Instagram Ataque Soccer School (@ataque.soccerschool) |
“Target Ataque Socer School secara jangka pendek adalah ingin memberikan pengalaman baru bagi anak-anak tentang bagaimana pembinaan Sepak Bola yang baik dan benar serta merubah mindset mereka mengenai Sepak Bola. Sementara itu target jangka panjang kami adalah ingin beberapa pemain kami, ikut serta dalam Piala Dunia 2034 nanti dan tentu saja pemain kami bisa bermain di kawasan Eropa ataupun di belahan benua lainnya”. Ujarnya menutup wawancara dengan SOCCERPEDIA.id.
So, guys! Sosok Adhytra telah
membuktikannya, usia muda ternyata tidak menutup peluang buat kalian semua untuk
berkarya, apalagi dalam bisnis Sepak Bola yang semakin berkembang pesat
belakangan ini, terutama dikawasan Asia. Apalagi setelah dalam acara World
Football Summit (WFS) Asia yang berlangsung di Malaysia April 2019 lalu, La
Liga menyampaikan secara langsung (termasuk diantaranya klub Barcelona)
bahwa Indonesia merupakan market terbesar kedua setelah China dalam Football
Industry!
Jika kalian ingin mengetahui lebih detail
tentang Ataque Socer School ini, silahkan menghubungi nomor: +62811665187,
atau buat kalian yang berdomisili di Kota Padang, bisa datang langsung ke
markas mereka di Jl. AR. Hakim No, 10B, Padang. Selamat mencoba dan rasakan sendiri
sensasi bermain Sepak Bola ala Spanyol ya guys! (Author: Yul)
SOCCERPEDIA.id - all things
about soccer
(kanal berita kekinian
dengan sudut pandang jaman now)
COMMENTS