by SOCCERPEDIA.id Mencari sebuah Sekolah Sepak Bola ( SSB ) di Indonesia, khususnya di wilayah Jabodetabek saat ini bukanlah hal yang...
by SOCCERPEDIA.id |
Mencari sebuah Sekolah
Sepak Bola (SSB) di Indonesia,
khususnya di wilayah Jabodetabek saat
ini bukanlah hal yang sulit, bahkan SSB untuk anak-anak atau level grass root saat ini banyak yang juga
berdiri dan difasilitasi oleh sekolah tempat mereka belajar. Ada banyak sekolah
yang tadinya hanya menggunakan olah raga sepak bola hanya sebagai sarana kegiatan
ekstra kurikuler saja, saat ini telah
berkembang dan justru memiliki klub resmi yang dikelola secara profesional, baik oleh sekolah langsung
maupun oleh pihak luar sekolah, sebagai partner
dalam pengelolaannya.
Lalu bagaimanakah memilih
SSB yang terbaik? Reputasi sebuah SSB tentu akan menjadi salah satu faktor pertimbangan
utama. Biasanya, SSB yang sering menjuarai kompetisi atau turnamen, baik
turnamen lokal maupun international banyak menjadi incaran para orang tua dan
anak-anak pencinta sepak bola di Indonesia. Namun demikian bukanlah perkara
yang mudah bagi anggota yang baru bergabung dalam SSB tersebut, karena proses
seleksi untuk menjadi tim utama biasanya tidaklah mudah, bahkan saat ini ada
banyak SSB yang justru dengan sengaja malah mencari para pemain sepak bola yang
bertalenta dari luar SSB mereka.
SSB seringkali dengan sengaja
mengikuti sebuah kompetisi sepak bola pada level grass root dengan menyelenggarakan sebuah talent squad terlebih dahulu. Jadi, buat siapa saja yang memenuhi
syarat dan ketentuan dan jika kalian dianggap cukup berbakat dalam bermain bola,
bisa mengikuti seleksi dan yang lolos biasanya langsung menjadi tim utama SSB
tersebut dan pastinya akan mengikuti kompetisi yang telah disiapkan, baik kompetisi
lokal maupun internasional.
Sebenarnya kegiatan talent squad yang sudah seringkali
dilakukan oleh setiap SSB tersebut merupakan hal yang wajar-wajar saja, karena jika
dilihat dari proses seleksinya juga dilakukan secara terbuka dan memang para
pesertanya juga memiliki keinginan untuk menjadi bagian dari SSB tersebut,
apalagi jika SSB yang mengadakan talent
squad tersebut merupakan SSB favorit yang
banyak diminati oleh pemain lain seusianya.
Namun demikian,
aktivitas talent squad tersebut
terkadang cukup mengganggu kondisi fairplay
dalam kompetisi sepak bola pada level
grass root dan masih banyak dikeluhkan oleh SSB-SSB lain yang (mungkin saja) secara sengaja pemain
andalannya juga ikut ditarik oleh SSB pencari talent squad tersebut, atau malah justru pemainnya sendiri yang
secara sukarela mengikuti audisi dan lolos seleksi untuk menjadi bagian dalam tim
SSB yang diminatinya tersebut.
Loyalitas seorang
pemain pada level grass root
seringkali berbanding lurus dengan keinginan para orang tua yang memegang
peranan penting dan sangat dominan untuk menentukan dimana anaknya akan
bermain. SSB idealnya memiliki sebuah strategi khusus yang efektif, tentang bagaimana
membuat para pemainnya (termasuk para
orang tuanya) mau secara konsisten dan tetap bermain bagi SSB tempat mereka
berlatih sehari-hari. Terkadang inskonsistensi SSB itu sendiri yang menyebabkan
terjadinya kondisi tersebut. Mereka berharap bisa cepat popular dengan
melakukan jalan pintas mencari talent dari
luar SSB yang mereka miliki, sehingga jika menang SSB miliknya bisa lebih popular
karena prestasinya, lalu efeknya akan banyak orang tua yang memindahkan anaknya
ke klub atau SSB mereka tersebut.
Mengembangkan para
pemain sepak bola pada level grass root
di SSB, memang tidak mudah dan tidak bisa dengan cara yang instant. Kegiatan talent
squad yang seringkali dilakukan terkadang cukup efektif untuk menarik minat
para pemain baru untuk bergabung, namun biasanya hanya bersifat jangka pendek
saja. Konsistensi sebuah SSB untuk terus membina para pemainnya yang kebetulan
sudah memiliki bakat atau yang (mungkin)
masih belum memiliki bakat adalah menjadi bagian terpenting secara jangka panjang.
Dengan menjadikan mereka sebagai sebuah asset
atau sebuah investasi, maka mereka
bisa lebih fokus untuk mengembangkan para pemain di SSB nya sendiri. Untuk
jangka panjang, tentunya kondisi tersebut akan sangat berdampak terhadap
keberhasilan serta nama besar SSB tersebut dikemudian hari.
Maraknya berbagai
kompetisi, baik lokal maupun internasional pada level grass root belakangan ini merupakan sinyal yang baik sebenarnya
bagi perkembangan industri sepak bola di Indonesia, namun konsistensi setiap
SSB dalam hal pembinaan para pemain-pemain level grass root yang berbakat yang berhasil dikumpulkan dan dibangun dalam
sebuah tim yang solid juga merupakan
hal yang tidak kalah penting.
SSB di Indonesia
seringkali terlalu memperhatikan dari segi teknis para pemainnya, sementara
abai dari sisi psikologis atau pengembangan mental dan karakter para pemain,
sehingga meskipun secara teknis kemampuannya sudah mencukupi namun saat dilepas
menjadi pemain professional atau jika
memiliki kesempatan bermain diluar negeri malah tidak berkembang dengan baik,
karena pertumbuhan mental dan karakter bermainnya yang masih kurang mendukung.
Mungkin tidak apple to apple jika kita bandingkan dengan pembinaan sepak bola diluar negeri seperti
dikawasan Eropa, atau misalnya saja kita ambil contoh pada klub AD Alcorcon (La Liga) yang pernah SOCCERPEDIA.id ulas sebelumnya, mereka menyiapkan setiap pemain mulai dari level grass root, amatir hingga professional secara detail dan pasti tidak pernah instant, meskipun secara teknis ada
banyak pemain yang memenuhi standar mereka, namun pembinaan mental serta
karakter bermain menjadi salah satu pendukung dan pertimbangan besar klub untuk
kesuksesan para pemainnya saat terjun menjadi pemain professional.
Mereka menyiapkan
sekolah sepak bola dalam bentuk akademi, dimana para pemainnya tinggal di asrama
(Boarding School), dan kegiatan
sehari-hari mereka tidak hanya bermain bola dilapangan saja, Akademi juga menyiapkan
seluruh fasilitas sekolah dengan baik, tentunya dengan fasilitas khusus bagi
para siswa untuk menunjang kemampuan mengembangkan bakatnya dalam bidang sepak
bola. Di Indonesia sendiri, selain sekolah khusus atlet di Ragunan milik
pemerintah dan Aji Santoso International Football Academy (ASIFA) di Malang, mungkin masih jarang sekali kita temukan konsep
Akademi Sepak Bola seperti diluar negeri pada umumnya.
Akademi sepak bola
diluar negeri, selain latihan fisik dan teknis, mereka juga secara konsisten memberikan
materi teoritis bagaimana seharusnya menjadi pemain bola, lalu bagaimana mereka
harus bersikap dan memiliki karakter sebagai pemain sepak bola secara professional. Hal ini sudah ditempa oleh
akademi sepak bola sejak usia awal mereka mulai masuk akademi tersebut. Kemudian
yang tidak kalah penting adalah banyaknya kompetisi sehat yang sangat mendukung
pada semua level, serta sistem penjenjangan yang sangat jelas, karena
pemerintah atau asosiasi sepak bolanya juga ikut aktif terlibat didalamnya, terutama
untuk mengatur serta mensupport secara regulasi dalam rangka menciptakan para
pemain sepak bola professional.
Tapi jangan patah semangat Gaes! meskipun SSB di Indonesia belum secanggih dan
sebagus Akademi Sepak Bola diluar negeri, selama kita semua memiliki keyakinan
dan mau berbuat sesuatu yang positif secara konsisten untuk kemajuan dan perkembangan
sepak bola di Indonesia, pasti suatu saat kita juga bisa seperti mereka! Keep Fighting!...... (Author: Yul)
SOCCERPEDIA.id
- all things about soccer
(kanal berita kekinian
dengan sudut pandang jaman now)
COMMENTS